Dunia industri
manufaktur dan jasa saat ini semakin berkembang dengan memasuki era
globalisasi. Hal tersebut memberikan
dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi, sehingga perusahaan
harus mempunyai strategi untuk menghadapi persaingan tersebut. Kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan produk yang baik dan menjaga konsistensi mutu produk terhadap kebutuhan pasar maka perlu
dilakukan pengendalian kualitas. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan
merupakan upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses produksi untuk
menghindari atau setidaknya meminimalkan kecacatan di pabrik. PT Muliaglass Container Division merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang manufaktur yang memproduksi botol dan jar serta glass block. Sesuai dengan
pentingnya pengendalian kualitas untuk mengetahui tentang kegiatan produksi
yang terjadi pada perusahaan terkait pada PT Muliaglass Container
Division guna menjaga kualitas produk yang dihasilkan agar
memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan sebelumnya agar sesuai dengan
tuntutan pasar sehingga memberikan kepuasan pada konsumen.
Proses produksi produk botol kaca di
PT Muliaglass Container Division yaitu dimulai dari bahan baku lalu proses
selanjutnya pada penampungan bahan baku, melakukan proses peleburan,
dilanjutkan proses pencetakan, melakukan proses bagian pemanasan dan pelapisan,
melakukan proses penguatan, selanjutnya melakukan proses bagian pendinginan dan
penyemprotan, lalu dilanjutkan proses inspeksi mesin dan inspeksi manual serta
proses audit dan pengecekan laboratorium, selanjutnya produk disimpan digudang
penyimpanan.
Pengendalian kualitas pada produk botol tipe 14095 di PT Muliaglass
Container Division yaitu pada proses inspeksi mesin dan inspeksi manual serta
proses audit dan pengecekan laboratorium.
Inspeksi yang dilakukan adalah inspeksi 100% dimana semua botol diinspeksi
dengan mesin. Pengendalian kualitas pada mesin dilakukan dengan menggunakan
mesin M-1, MPCI atau Multi, dan M-Cal kegunaan pada mesin tersebut sama yaitu
memeriksa keseluruhan botol dengan cara mensensor botol. Jika terdapat botol
yang tidak sesuai maka sensor dari mesin tersebut akan membuang botol yang
cacat secara otomatis. Pengendalian kualitas tidak cukup dengan mengandalkan
inspeksi mesin, maka proses dilanjutkan dengan melakukan inspeksi secara
manual. Inspeksi secara manual dilakukan visual oleh checker dan inspektor atau yang disebut dengan lehrman. Checker biasanya
ditempatkan hanya 1 orang setiap produk dan sesuai dengan shift. Checker bertugas memeriksa keadaan fisik luar botol
apakah terdapat kecacatan atau tidak dengan cara membuang botol yang mengalami
kecacatan dan menekan tombol jenis kecacatan yang sering terjadi pada botol.
Botol yang mengalami kecacatan pada saat diinspeksi dengan mesin maupun manual
akan dibuang dan diproses kembali menjadi cullet.
Sedangkan lehrman biasanya
ditempatkan 2 orang setiap produk dan sesuai dengan shift. Lehrman bertugas mengecek pada dimensi botol seperti thickness, bore, ring, body, dan leaner dengan menggunakan gauge
Go-No Go, yaitu merupakan alat yang digunakan untuk membantu melakukan
pengecekan toleransi dimensi botol dimana alat tersebut didesain dengan dua
sisi yang memiliki ukuran yang berbeda. Sisi Go merupakan sisi yang masih masuk dalam toleransi batas minimum
dan maksimum dimensi botol dimana seharusnya bagian yang diukur dapat masuk
tepat pada sisi tersebut, sedangkan sisi No
Go merupakan sisi dimana bagian botol yang diukur tidak dapat masuk atau
melebih dari batas minimun toleransi dan batas maksimum toleransi dimensi
botol. Pengendalian kualitas yang dilakukan yaitu dengan cara pengecekan secara
visual terhadap fisik dimensi botol apakah dimensi botol sudah sesuai standar
dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengecekan yang dilakukan yaitu pada
bagian ring dengan menggunakan ring gauge yaitu suatu alat untuk
mengukur dimensi pada bagian leher botol, body
dengan menggunakan body gauge yaitu
suatu alat untuk mengukur dimensi bagian badan botol, bore dengan menggunakan plug
gauge yaitu suatu alat untuk mengukur dimensi lubang bagian dalam pada
mulut botol, dan spiner yaitu alat
untuk menguji kemiringan permukaan botol jika diletakkan secara horizontal.
Pengendalian kualitas pada audit menggunakan teknik sampling dengan
pengambilan sampel acak berdasarkan acceptable
quality level (AQL) yang telah ditentukan. Proses audit dilakukan untuk
pengecekan barang sebelum pengemasan dan verifikasi barang sebelum pengemasan.
AQL yang digunakan yaitu dibedakan menjadi beberapa klasifikasi dengan
masing-masing nilai AQL. Berikut adalah kriteria AQL yang digunakan pada proses
pengecekan audit:
a. Critical Defect
b. Major Defect
c. Minor Defect
Proses pengecekan laboratorium dilakukan menggunakan teknik sampling dengan
pengambilan sampel acak untuk setiap nomor mould.
Pengecekan kualitas oleh laboratorium dengan menggunakan beberapa alat yaitu:
a. Polariscope
b. Hot end coating
c. Finish coating measurement
system
d. Ramp pressure tester
e. Line simulator
f. Vertical load
g. Termal shock
h. Berat dan capacity test
Jenis kecacatan dominan
pada produk botol tipe 14095 terdapat pada fisik botol. Jenis kecacatan yang
sering terjadi adalah jenis cacat stone
yang disebabkan bahan baku tidak meleleh secara sempurna, jenis cacat blister yang disebabkan ada udara pada
proses pencetakan, dan jenis cacat washboard
yang disebabkan adanya kaca kurang panas atau gob loading yang tidak baik.