Kamis, 01 Desember 2016

Bisnis Unik, Kreatif dan Inovatif: Etalage


Hallo..
Disini aku mau ngebahas tentang bisnis atau usaha yang menjual produk kreatif dan inovatif bangettt dan pasti kalian bakal suka kalo lihat-lihat produknya di web atau di instagramnya dan jadi pengen beli produknya saking uniknya.

Siapa sih yang gak kenal dengan artis lucu dan kocak yang satu ini?? Ya... dia adalah seorang entertainer dan pembawa acara, Fitri Tropica Rahmawati atau sering disebut dengan FITROP. Siapa yang  tidak menyangka kalau Fitrop ini seorang enterpreneur juga lhoo..

Ditengah kesibukannya sebagai seorang artis, Fitrop masih menyempatkan waktu untuk berbisnis online. Bisnis yang dijualnya adalah barang-barang yang unik banget! Melalui situs website bisnis onlinennya Fitrop menyalurkan hobinya yang mengoleksu pernak-pernik unik sehingga ia pun menjadikan hobinya ini sebagai peluang untuk menambah pundi tabungannya.

Didirikannya bisnis online ini Fitrop tidak sendirian, ia bersama teman-temannya mengelola situs belanja onlinenya, mulai dari pengemasan visual website sampai katalog dagangannya. Kalau kita lihat produk di www.etalage-id.com maupun instagram @etalage_id disitu terlihat barang-barang yang dijual seperti blender portable, star changing mug, car-ganizer, dan masih banyak lagi.

Barang yang dijual di Etalage sangat beraneka ragam, mulai dari kebutuhan rumah tangga, alat tulis kantor dan lain-lain. Barang-barang unik tersebut langsung didtangkan dari luar negri yaitu Inggris, Jepang, Korea, Jerman dan lain-lain. Meski barang yang ditawarkan terbilang unik dan jarang ditemukan, harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal. Untuk blender portable dijual seharga Rp 250.000,-, star changing mug seharga Rp 125.000,- dan car-ganizer seharga Rp 100.000,-.

Jadi, cukup murah bukan?? Ingin tau lebih banyak produk di Etalage? Langsung saja buka website di http://www.etalage-id.com/ dan instagram @etalage_id

Senin, 14 November 2016

Kesuksesan Gazan Azka Ghafara: Owner Zanana Chips


Gazan Azka Ghafara

Keripik pisang sudah akrab dikenal sebagai salah satu jajanan favorit masyarakat yang biasa-biasa saja. Namun, di tangan Gazan Azka Ghafara, keripik ini disulap menjadi peluang usaha dengan keuntungan luar biasa. Mengaku unggul dalam mekanisme produksi hingga pemasaran yang serba "kekinian", Gazan melandasinya dengan fondasi ilmu bisnis, riset, dibarengi doa. Hasilnya sangat menggiurkan. Dari modal hanya Rp 1,05 juta pada dua tahun lalu, kini hidupnya berubah 180 derajat. Omzet bisnisnya ratusan juta per bulan. Kepada Republika, pemuda yang usianya masih belia ini menuturkan rahasia bisnis suksesnya. ***Gazan merintis bisnis Zanana Chips dengan modal minimal. Uang Rp 1 juta merupakan modal pinjaman ditambah Rp 50 ribu dari hasil menabung. Ia lantas segera memulainya dengan membeli keripik pisang serta peralatan usaha alakadarnya. Produksi perdana, yakni mengemas 30 bungkus keripik pisang yang telah dibumbui serbuk cokelat manis. Keripik dibalut kemasan yang kekinian serba modern dengan sentuhan rancangan simple. Sementara, nama brand "Zanana" berawal dari salah seorang teman yang menyarankan nama gabungan antara Gazan dan Banana alias Pisang menjadi Gazanana. Oleh dia, dua huruf pertama dihilangkan dan jadilah brand resmi "Zanana". Keripik pisang Zanananya Gazan diproduksi dan dipromosikan dengan jalan-jalan yang ia sebut "kekinian". Selain cokelat, pilihan rasa lain yaitu susu, greentea, dan balado. Ia juga dikemas secara elegan dan dipasarkan lewat media dalam jaringan yang juga menjadi bagian dari gaya bisnis kekinian. 

Awalnya, ide bisnis Zanana Chips bermula dari dirinya melamun sambil berharap makan keripik pisang cokelat khas Lampung. Namun, ide Gazan buntu. Sebab, ia tak tahu cara memperolehnya sementara dia jauh dari Lampung. Dia kemudian bertanya pada saudara dan sejumlah teman, bahkan melakukan riset kecil-kecilan. Hasilnya, keripik pisang Lampung ramai peminat. Namun, keterjangkauannya belum tersedia. "Ia masih sebatas jajanan oleh-oleh," kata Gazan. Dari titik ini, Gazan kemudian berniat membuat keripik pisang cokelat yang bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia. Setelah mempertimbangkan sejumlah hal, dia mantap memulai bisnis Zanana Chips pada 28 November 2013. Apakah kesuksesan ini tanpa kegagalan? Gazan mengakui bisnis keripik Zanana merupakan bisnisnya yang ketiga setelah dua bisnis sebelumnya berakhir gagal. Dari 30 bungkus produksi perdana Zanana yang terjual habis, uang hasil penjualan diputar lagi untuk membeli keripik pisang dari outsourcing, membumbuinya secara mandiri, dan mengemasnya.

Perputaran modal terus berkembang dari 30 bungkus, menjadi 50, 60, 100 bungkus. Per pekan ini sudah mencapai 500-600 bungkus Zanana per hari. Jika pesanan tengah ramai, produksi bahkan bisa mencapai seribu hingga dua ribu bungkus per hari. Sistem produksi dimulai dengan belanja keripik pisang mentahan yang kemudian dibumbui dan dikemas secara eksklusif. Pada enam bulan pertama, ia mengerjakan semua kegiatan bisnis secara mandiri dari mulai belanja keripik, membumbui, mengemas, melayani konsumen, promosi hingga mengantarkan Zanana ke tempat jasa layanan. Seiring pemesanan yang terus bertambah, ia pun merekrut sejumlah karyawan. Hingga kini, total tenaga kerja di Zanana adalah 14 orang termasuk dirinya. Sukses dengan omzet Rp 200 juta – Rp 400 juta per bulan, Gazan mulai mampu menyewa ruangan untuk kantor Zanana lengkap dengan alat-alat kantor, di antaranya, laptop. Ia juga bisa membeli mobil untuk menunjang bisnisnya dari hasil perputaran modal tersebut. 


Ramainya pemesanan Zanana Chips tak lepas dari peran promosi gencar via Instagram, lalu menyebar ke Facebook, Line, dan Twitter. Sebab, Gazan mengidentifikasi bila 80 persen konsumennya adalah perempuan berusia 17-30 tahun, suka belanja online, doyan ngemil, suka foto-foto, dan pengguna aktif Instagram. Di sanalah Zanana menampakkan diri. Sesekali memberdayakan sejumlah tokoh idola konsumennya untuk membantu promosi. Sambutan hangat lantas ia peroleh dengan banyaknya orderZanana diakuinya belum punya outlet resmi. Namun, ia memberdayakan banyak reseller yang sebagian memiliki outlet untuk memasarkan Zanana. Saat ini jumlah reseller terdaftar sudah mencapai 600-an orang yang tersebar di 70 kota se-Indonesia. Reseller Zanana bahkan sudah merambah Papua dan Merauke. Sementara, yang aktif sekitar 100-150-an orang di mana penghasilan mereka rata-rata mencapai Rp 2 juta-Rp 4 juta per bulan. Syarat menjadi reseller Zanana Chips ternyata sederhana. Yakni, mendaftar dengan biaya Rp 50 ribu serta membeli 50 bungkus Zanana chips. 
Per bungkus untuk reseller dihargai Rp 15 ribu dengan berat 200 gram. Sejumlah bonus diberikan bagi reseller berprestasi dalam penjualan. Misalnya, jika reseller berhasil menjual 250 bungkus maka bonus yang didapat Rp 250 ribu. Lebih banyak penjualan, lebih besar bonusnya. "Kalau jual 400 bungkus dapat Rp 500 ribu, kalau jual 600 bungkus dapat bonus Rp 800 ribu," katanya menguraikan. Ia mengaku, tak ada rahasia sukses muluk-muluk dalam menjalankan bisnis Zanana. Sebab, semua orang pun sudah tahu, kesuksesan diraih dengan tidak berhenti berdoa, belajar, dan berusaha. "Dari dulu, selama berbisnis saya tetep baca buku bisnis, motivasi, ikut seminar, workshop, training. Itu harus jadi kebiasaan," katanya. 

Gazan lantas mencontohkan pengusaha wartel yang sangat sukses di masanya. Namun, redup mendadak tergantikan layanan telepon genggam yang murah meriah serta praktis. Pengusaha, lanjut dia, harus mengikuti segala perkembangan dunia yang serbapesat. Jika tidak, ia akan ketinggalan dan bisnisnya mati. Keberjalanan bisnis yang ia rintis bukannya tanpa kendala. Bisnis baginya 100 persen bermasalah. Di dua bisnis yang sempat dirintis sebelumnya, Gazan malah rugi hingga Rp 10 juta. Tapi, ia terus bangkit memperbaiki diri hingga kelahiran Zanana. Tapi, ia yakin ada solusi dan memang benar-benar ada. Makanya, urusan kendala ia tak terlalu ingat apa saja yang sudah dialami. 

Ia memulai bisnis sejak usia 16 tahun. Diawali dorongan kepepet untuk mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik. Masa kecil Gazan yang tidak mengenakkan turut menyulut semangatnya berwirausaha. Pada usia lima tahun, orang tuanya bercerai sehingga ia harus menjalani masa sulit bersama ibu dan seorang kakak perempuan. "Saking sulitnya, hingga untuk membeli telur untuk makan pun susah," katanya. Niatnya untuk menuju kehidupan yang lebih baik pun disambut Tuhan dengan menghubungkannya dengan pebisnis sukses yang dijadikan sebagai guru atau mentor. Gazan juga membaca buku-buku bisnis dan motivasi sehingga menuntunnya berwirausaha cerdas hingga kini. Ke depan, ia bercita-cita memproduksi keripik pisang secara mandiri pada awal 2016. Rancangan sudah dibuat dan tinggal pemantapan pelaksanaan. Sudah ada satu karyawannya yang dijadikan binaan perusahaan untuk memproduksi keripik pisang sendiri. Itu dilakukan agar perusahaan memiliki kendali penuh akan ketersediaan bahan baku, dari mulai bentuk buah pisang yang belum diapa-apakan.

Sumber:http://www.republika.co.id/berita/koran/kreatipreneur/15/11/27/nygx4h8-gazan-azka-ghafara-pemilik-usaha-zanana-chips-sulap-modal-rp-1-juta-jadi-omzet-ratusan-juta

Analisis SWOT
Strength (Kekuatan)
Bisnis zanana yang dirintis oleh Gazan merupakan keripik pisang yang diolah secara inovatif dengan berbagai varian rasa yang kekinian seperti, cokelat, susu, greentea, dan balado. Kemasan juga dikemas secara elegan dan dipasarkan lewat media dalam jaringan yang juga menjadi bagian dari gaya bisnis kekinian. 

Weakness (Kelemahan)
Keterjangkauan dalam bahan baku yang digunakan kurang tersedia sehingga masih sebatas jajanan oleh-oleh, Zanana Chips penjualannya tersebar ke seluruh Indonesia bahkan sampai Papua bahkan Merauke. Dengan jarak yang jauh, maka membutuhkan pengeluaran yang banyak untuk pengiriman ke distributor atau reseller, sehingga harga penjualan Zanana Chips sedikit mahal dibandingkan harga jual di Jabodetabek.

Opportunities (Peluang)
Peluang Gazan sebagai owner Zanana Chips terbilang sangat besar dengan adanya reseller di seluruh Indonesia, sehingga konsumen bisa membeli dan merasakan kenikmatan kripik pisang 'kekinian'. Para reseller pun diberikan penghargaan jika ada reseller yang berhasil menjual banyak produk Zanana Chips.

Threats (Ancaman)
Sejauh ini belum ada penjual yang mampu menyaingi produk Zanana Chips. Ada beberapa penjual kripik pisang berbumbu dengan merk yang belum terkenal dan tidak dipasarkan secara luas seperti Zanana Chips yang sudah memiliki banyak reseller dan memiliki cabang diseluruh Indonesia. 

Selasa, 09 Februari 2016

JURNAL MANUFACTURE


Berdasarkan tugas softskill metode penelitian untuk mencari jurnal tentang manufaktur, telah didapatkan 3 jurnal tentang manufaktur. Berikut jurnal yang telah didapat:
1. http://jurnalindustri.petra.ac.id/index.php/ind/article/viewFile/16222/16214
2. http://digilib.unsika.ac.id/sites/default/files/File%20Solusi/6.%20KAJIAN%20KONSEP%20METODE%20PERAMALAN%20PADA%20INDUSTRI%20MANUFAKTUR%20UNTUK%20MENUNJANG%20PERENCANAAN%20PRODUKSI.pdf
3. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-25566-2505100121-Paper.pdf

10 Teknik Analisis Data Penelitian

1. Teknik Analisis Kuantitatif

Metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variabel dan indikator. Setiap variabel yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda-beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variabel tersebut. Dengan menggunakan simbol-simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.

2. Teknik Analisis Kualitatif

Metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

3. Teknik Analisis Deskriptif

Teknik analisis data deskriptif merupakan tekhnik analisis yang dipakai untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekuensi, diagram, grafik, mean, modus dll.

4. Teknik Analisis Statistika

Teknik analisis data statistika adalah suatu teknik bagaimana cara-cara mengumpulkan data atau fakta, mengolah, menyajikan, dan menganalisa, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan.

5. Teknik Analisis Inferensial

Teknik analisis data inferensia merupakan statistik yang dipakai untuk melakukan analisis data dengan cara membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Ciri dari analisis data inferensial yaitu digunakanya rumus statistik tertentu, lalu hasil perhitungan yang sudah dilakukan itulah yang nantinya akan menjadi dasar dari pembuatan generalisasi yang berasal dari samber bagi populasi. Dengan begitu statistik inferensial mempunyai fungsi untuk mengeneralisasikan hasil dari penelitian sampel untuk populasi, sesuai dengan fungsi itulah maka statistik inferensial sangat berguna untuk penelitian sampel.

6. Teknik Analisis Taksonomi

Pada tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami domain-domain tertentu sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga tidak ada lagi yang tersisa, alias habis (exhausted). Pada tahap analisis ini peneliti bisa mendalami domain dan sub-domain yang penting lewat konsultasi dengan bahan-bahan pustaka untuk memperoleh pemahaman lebih dalam. Analisis taksonomi adalah analisis yang tidak hanya penejelajahan umum, melainkan analisis yang memusatkan perhatian pada domain tertentu yang sangat berguna untuk menggambarkan fenomena atau masalah yang menjadi sasaran studi. Pengumpulan data dilakukan secara terus-menerus melalui pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi sehingga data yang terkumpul menjadi banyak. Tahap ini diperlukan analisis taksonomi. Analisis taksonomi adalah anlisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Hasilnya dapat disajikan dalam bentuk diagram kontak, diagram garis dan simpul.

7. Teknik Analisis Miles and Huberman

Teknik analisis interaktif Miles and Huberman ini melihat bahwa dalam analisis data kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

8. Teknik Analisis Isi

Pengertian teknik analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik atau metode penelitian. 

9. Teknik Analisis Domain

Analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian secara umum atau tingkat permukaan, namun relatif utuh tentang obyek penelitian tersebut. Teknik analisis domain biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan eksplorasi. Artinya hasil penelitian ini hanya ditargetkan  untuk memperolah gambaran seutuhnya dari obyek yang diteliti, tanpa harus diperincikan secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan obyek penelitian tersebut. Misalnya seorang peneliti menganalisis lembaga sosial, maka domain atau kategori simbolik dari lembaga sosial antara lain keluarga, perguruan tinggi, rumah sakit, pesantren, organisasi kepemudaan.

10. Teknik Analisis Komparatif Konstan

Teknik analisis komparatif adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi disaat peneliti menganalisa kejadian tersebut dan dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian dilakukan. Berney G. Galaser dan Anselm L. Strouss mengemukakan beberapa Teknik komparatif konstan, yaitu: membandingkan kejadian yang dapat diterapkan pada tiap kategori, tahap memadukan kategori-kategori serta ciri-cirinya, tahap membatasi lingkup teori dan tahap menulis teori.

Jumat, 29 Januari 2016

Hallo...

Alhamdulillah semester 5 sebentar lagi selesai dan gak lama lagi akan memasuki semester 6! Selama mengikuti perkuliahan, pelajaran dari semester 1 sampai semester 5 pastinya ada beberapa mata kuliah yang saya sukai yaitu

Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah
Awal perkuliahan di semester 1 saya suka dengan mata kuliah tata tulis dan komunikasi ilmiah ini karena mata kuliah ini masih menyangkut dengan pelajaran sekolah yaitu bahasa indonesia, jadi masih tidak terlalu rumit untuk dipahami dan dipelajari

Bahasa Inggris
Mulai memasuki semester 2, akhirnyaaaaa ada mata kuliah bahasa inggris!! pelajaran bahasa inggris merupakan pelajaran favorit saya sejak dibangku sekolah walaupun matkul bahasa inggris dipelajari diperkuliahan tidak terlalu spesifik tapi ini bisa membantu "refreshing" otak saya terhadap matkul-matkul yang lain

Elektronika Industri 
Semester 3. Jujur saya agak bosen dengan mata kuliah di semester 3 karena ketemu lagi dengan mata kuliah yang ada FISIKA. Saya kurang suka dengan pelajaran fisika, karena menurut saya fisika itu ribet, rumusnya banyak, apa aja dihitung seperti buah apel jatuh dari pohon dihitung berapa ketinggiannya(?). Tapi, kenapa saya bisa suka dengan matkul elektronika industri ini yang berhubungan dengan fisika... karena mungkin dari dosen yang asyik dan cara pengajarannya yang cukup menyenangkan itu yang membuat saya berpikir ulang gak semua materi fisika itu ribet dan susah

Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi (PSK&E)
Semester 4. Banyak yang bilang semester 4 ini udah mulai memasuki mata kuliah yang banyak berhubungan dengan Industri. Salah satu mata kuliah yang masih bisa saya tangkap dan saya pahami, yaitu perancangan sistem kerja dan ergonomi ini. Mungkin karena matkul ini berkaitan dengan praktikum jadi untuk memahaminya tidak terlalu rumit

Pengendalian dan Penjaminan Mutu (Quality Control)
Semester 5 ini makin spesifik mata kuliah yang dipelajari seperti Quality Control, PPIC, Sistem Produksi, Stokastik dan Perancangan Produk. Dari beberapa mata kuliah yang ada di semester 5 salah satunya quality control ini yang jadi matkul yang cukup saya senangi karena saya bisa mengetahui bagaimana caranya mengetahui kualitas-kualitas produk yang dikategorikan "Good" dan "Not Good", perhitungan yang dipelajari tidak terlalu rumit dan untuk PI nanti kemungkinan saya akan mengambil tema ini

Gak kerasa waktu cepet banget berlalu. Sebentar lagi saya akan menjajaki semester 6 dimana disini harus tau "kita mau jadi apa", harus berani ambil resiko, kejar PI, sidang, dan lulus PI dan juga harus serius dan punya tekad untuk LULUS untuk jadi Sarjana S.T tepat waktu. Aamiin