Selasa, 20 Juni 2017

TUGAS SOFTSKILL-KERJA PRAKTEK

Dunia industri manufaktur dan jasa saat ini semakin berkembang dengan memasuki era globalisasi.  Hal tersebut memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi, sehingga perusahaan harus mempunyai strategi untuk menghadapi persaingan tersebut. Kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk yang baik dan menjaga konsistensi mutu produk terhadap kebutuhan pasar maka perlu dilakukan pengendalian kualitas. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses produksi untuk menghindari atau setidaknya meminimalkan kecacatan di pabrik. PT Muliaglass Container Division merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi botol dan jar serta glass block. Sesuai dengan pentingnya pengendalian kualitas untuk mengetahui tentang kegiatan produksi yang terjadi pada perusahaan terkait pada PT Muliaglass Container Division guna menjaga kualitas produk yang dihasilkan agar memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan sebelumnya agar sesuai dengan tuntutan pasar sehingga memberikan kepuasan pada konsumen.
            Proses produksi produk botol kaca di PT Muliaglass Container Division yaitu dimulai dari bahan baku lalu proses selanjutnya pada penampungan bahan baku, melakukan proses peleburan, dilanjutkan proses pencetakan, melakukan proses bagian pemanasan dan pelapisan, melakukan proses penguatan, selanjutnya melakukan proses bagian pendinginan dan penyemprotan, lalu dilanjutkan proses inspeksi mesin dan inspeksi manual serta proses audit dan pengecekan laboratorium, selanjutnya produk disimpan digudang penyimpanan.
Pengendalian kualitas pada produk botol tipe 14095 di PT Muliaglass Container Division yaitu pada proses inspeksi mesin dan inspeksi manual serta proses audit dan pengecekan laboratorium. 
Inspeksi yang dilakukan adalah inspeksi 100% dimana semua botol diinspeksi dengan mesin. Pengendalian kualitas pada mesin dilakukan dengan menggunakan mesin M-1, MPCI atau Multi, dan M-Cal kegunaan pada mesin tersebut sama yaitu memeriksa keseluruhan botol dengan cara mensensor botol. Jika terdapat botol yang tidak sesuai maka sensor dari mesin tersebut akan membuang botol yang cacat secara otomatis. Pengendalian kualitas tidak cukup dengan mengandalkan inspeksi mesin, maka proses dilanjutkan dengan melakukan inspeksi secara manual. Inspeksi secara manual dilakukan visual oleh checker dan inspektor atau yang disebut dengan lehrman. Checker biasanya ditempatkan hanya 1 orang setiap produk dan sesuai dengan shift. Checker bertugas memeriksa keadaan fisik luar botol apakah terdapat kecacatan atau tidak dengan cara membuang botol yang mengalami kecacatan dan menekan tombol jenis kecacatan yang sering terjadi pada botol. Botol yang mengalami kecacatan pada saat diinspeksi dengan mesin maupun manual akan dibuang dan diproses kembali menjadi cullet
Sedangkan lehrman biasanya ditempatkan 2 orang setiap produk dan sesuai dengan shift. Lehrman bertugas mengecek pada dimensi botol seperti thickness, bore, ring, body, dan leaner dengan menggunakan gauge Go-No Go, yaitu merupakan alat yang digunakan untuk membantu melakukan pengecekan toleransi dimensi botol dimana alat tersebut didesain dengan dua sisi yang memiliki ukuran yang berbeda. Sisi Go merupakan sisi yang masih masuk dalam toleransi batas minimum dan maksimum dimensi botol dimana seharusnya bagian yang diukur dapat masuk tepat pada sisi tersebut, sedangkan sisi No Go merupakan sisi dimana bagian botol yang diukur tidak dapat masuk atau melebih dari batas minimun toleransi dan batas maksimum toleransi dimensi botol. Pengendalian kualitas yang dilakukan yaitu dengan cara pengecekan secara visual terhadap fisik dimensi botol apakah dimensi botol sudah sesuai standar dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengecekan yang dilakukan yaitu pada bagian ring dengan menggunakan ring gauge yaitu suatu alat untuk mengukur dimensi pada bagian leher botol, body dengan menggunakan body gauge yaitu suatu alat untuk mengukur dimensi bagian badan botol, bore dengan menggunakan plug gauge yaitu suatu alat untuk mengukur dimensi lubang bagian dalam pada mulut botol, dan spiner yaitu alat untuk menguji kemiringan permukaan botol jika diletakkan secara horizontal.
Pengendalian kualitas pada audit menggunakan teknik sampling dengan pengambilan sampel acak berdasarkan acceptable quality level (AQL) yang telah ditentukan. Proses audit dilakukan untuk pengecekan barang sebelum pengemasan dan verifikasi barang sebelum pengemasan. AQL yang digunakan yaitu dibedakan menjadi beberapa klasifikasi dengan masing-masing nilai AQL. Berikut adalah kriteria AQL yang digunakan pada proses pengecekan audit:
a.    Critical Defect
b.    Major Defect
c.    Minor Defect
Proses pengecekan laboratorium dilakukan menggunakan teknik sampling dengan pengambilan sampel acak untuk setiap nomor mould. Pengecekan kualitas oleh laboratorium dengan menggunakan beberapa alat yaitu:
a.    Polariscope
b.    Hot end coating
c.    Finish coating measurement system
d.   Ramp pressure tester
e.    Line simulator
f.     Vertical load
g.    Termal shock
h.    Berat dan capacity test

            Jenis kecacatan dominan pada produk botol tipe 14095 terdapat pada fisik botol. Jenis kecacatan yang sering terjadi adalah jenis cacat stone yang disebabkan bahan baku tidak meleleh secara sempurna, jenis cacat blister yang disebabkan ada udara pada proses pencetakan, dan jenis cacat washboard yang disebabkan adanya kaca kurang panas atau gob loading yang tidak baik.